RESPIRASI TANAMAN
LAPORAN
Diajukan untuk
Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Praktikum Fisiologi Tumbuhan
oleh :
Agung Saputra
Dewo
102154195
Kelas
3E
PROGRAM STUDI PNDIDIKAN
BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2012
A.
Judul
Penelitian
Judul
Penelitian ini adalah “Respirasi Tanaman”.
B.
Tujuan
Penelitian
Menentukan
O2 yang dibutuhkan pada respirasi tumbuhan.
C.
Tinjauan
Pustaka
Respirasi
berasal dari kata latin yaitu respirare
yang berarti bernafas. Respirasi adalah suatu proses pengambilan O2
untuk memecah senyawa-senyawa organik menjadi CO2, H2O
dan energi. Namun demikian respirasi pada hakikatnya adalah reaksi redoks,
dimana substrat dioksidasi menjadi CO2 sedangkan O2 yang diserap
sebagai oksidator mengalami reduksi menjadi H2O. Substrat respirasi adalah setiap
senyawa organik yang dioksidasikan dalam respirasi atau senyawa-senyawa yang
terdapat dalam sel tumbuhan yang secara relatif banyak jumlahnya dan biasanya
direspirasikan menjadi CO2 dan air. Sedangkan metabolit respirasi
adalah intermediat-intermediat yang terbentuk dalam reaksi-reaksi respirasi.
Respirasi yaitu suatu proses
pembebasan energi yang tersimpan dalam zat sumber energi melalui proses kimia
dengan menggunakan oksigen. Dari respirasi akan dihasilkan energi kimia ATP untuk kegiatan kehidupan,
seperti sintesis (anabolisme), gerak, dan pertumbuhan.
Reaksi respirasi merupakan reaksi
katabolisme yang memecah molekul-molekul gula menjadi molekul anorganik berupa
CO2 dan H2O (Salisbury, 1995). Secara umum, respirasi karbohidrat
dapat dituliskan sebagai berikut:
C6H12O6
+ 6O2 → 6 CO2 + 6H2O + ATP
Bagian tumbuhan yang aktif melakukan respirasi yaitu bagian yang sedang tumbuh
seperti:
1. Kuncup bunga
2. Tunas
3. Biji yang berkecambah
4. Ujung batang
5. Ujung akar
Respirasi
dapat digolongkan menjadi dua jenis berdasarkan ketersediaan O2 di
udara, yaitu respirasi aerob dan respirasi anaerob.
1. Respirasi aerob merupakan proses
respirasi yang membutuhkan O2 dari udara.
Prosesnya meliputi :
a. Absorbsi oksigen,
b. Memecah senyawa organik, misal
glukosa (KH) menjadi senyawa yang lebih sederhana (CO2 & H2O),
c. Membebaskan energy. Sebagian
energi dipakai untuk proses kehidupan,sebagian hilang sebagai panas.
d. Membebaskan CO2 dan H2O
Pada sel yang masih hidup respirasi
terjadi pada sitoplasma & mitokondria.
2. Respirasi anaerob merupakan proses
repirasi yang berlangsung tanpa membutuhkan O2. Respirasi anaerob
sering disebut juga dengan nama fermentasi. Respirasi anaerob biasanya terdapat
pada tanaman tinggi hanya terjadi jika persediaan O2 bebas di bawah
minimum., pada biji-bijian yang tampak kering (jagung, padi, biji bunga
matahari), buah-buahan yang berdaging seperti buah apel & peer dapat
bertahan berbulan-bulan di dalam penyimpanan, dimana hanya terdapat H & N
saja, buah terus menghasilkan CO2. Hasil respirasi anaerob pada tanaman tingkat tinggi adalah asam
sitrat, asam malat, asam oksalat, asam lartarat, asam susu.
Kurangnya
O2 atau kelebihan CO2 tampak pada kegiatan respirasi
biji- bijian, akar & batang yang terpendam dalam tanah. Jika kadar CO2
naik sampai 10 % & kadar O2 turun sampai 0 % maka respirasi
terhenti.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi respirasi adalah suhu, kelembaban, ketersediaan subsrat,
ketersediaan O2 (Salisbury, 1995). Laju respirasi dapat dipengaruhi
oleh beberapa faktor antara lain:
1. Ketersediaan substrat
Tersedianya
substrat pada tanaman merupakan hal yang penting dalam melakukan respirasi.
Tumbuhan dengan kandungan substrat yang rendah akan melakukan respirasi dengan
laju yang rendah pula. Demikian sebliknya bila substrat yang tersedia cukup
banyak maka laju respirasi akan meningkat.
2. Ketersediaan Oksigen
Ketersediaan
oksigen akan mempengaruhi laju respirasi, namun besarnya pengaruh tersebut
berbeda bagi masing-masing spesies dan bahkan berbeda antara organ pada
tumbuhan yang sama. Fluktuasi normal kandungan oksigen di udara tidak banyak
mempengaruhi laju respirasi, karena jumlah oksigen yang dibutuhkan tumbuhan
untuk berrespirasi jauh lebih rendah dari oksigen yang tersedia di udara.
3. Suhu
Pengaruh
faktor suhu bagi laju respirasi tumbuhan sangat terkait dengan faktor Q10,
dimana umumnya laju reaksi respirasi akan meningkat untuk setiap kenaikan suhu
sebesar 10oC, namun hal ini tergantung pada masing-masing spesies.
4. Tipe dan umur tumbuhan
Masing-masing
spesies tumbuhan memiliki perbedaan metabolsme, dengan demikian kebutuhan
tumbuhan untuk berespirasi akan berbeda pada masing-masing spesies. Tumbuhan
muda menunjukkan laju respirasi yang lebih tinggi dibanding tumbuhan yang tua.
Demikian pula pada organ tumbuhan yang sedang dalam masa pertumbuhan.
D.
Alat
dan bahan
1. Respirometer
2. Neraca
O’haus
3. Jarum
Suntik
4. Kristal
KOH
5. Kapas
6. Kecambah kacang hijau segar (sebanyak 2 gram)
7. Eosin
/ Safranin
8. Vaselin
E.
Cara
Kerja
1. Mempersiapkan
semua peralatan dan bahan yang dibutuhkan.
2. Membungkus
5 butir kristal KOH dalam kapas, lalu memasukannya dalam bagian botol
respirometer.
3. Menimbang
kecambah kacang hijau segar sebanyak 2 gram, bagian yang berwarna hijaunya
dibuang, lalu memasukannya juga dalam bagian botol respirometer.
4. Bagian
botol tersebut disambungkan dengan bagian tabung respirometer, bagian luarnya
diolesi atau dilapisi vaselin agar tidak terjadi pertukaran udara.
5. Memasangkan
alat respirometer pada bagian dudukannya.
6. Menyuntikan
larutan safranin ke dalam alat respirometer sampai batas 0 menggunakan suntikan.
7. Mengamati
perubahan yang terjadi setelah peralatan disimpan di luar ruangan (tidak di
bawah sinar matahari langsung).
8. Mencatat
pergerakan atau perubahan laju safranin.
F.
Data Hasil
Pengamatan
Tabel pengamatan respirasi (penyerapan oksigen oleh
tanaman)
No
|
Tumbuhan
yang diamati
|
Berat
|
Jarak yang
ditempuh safranin (strip)
|
Rata-rata
permenit
|
Konsumsi O2/gram/menit
|
|||
5’
|
10’
|
15’
|
20’
|
|||||
1
|
Kecambah kacang
hijau segar
|
2 gr
|
18
|
6
|
5
|
6
|
0,35 ml : 20 menit
= 0,0175 ml/menit
|
0,35ml : 2gr : 20menit
= 0,00875
|
Total
|
35 strip = 0,35 ml
|
|
|
Keterangan: 1 strip = 0,01 ml
G.
Pembahasan
Pada praktikum
kali ini kami mencoba mengamati proses respirasi yang terjadi pada tumbuhan dan
banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh tumbuhan pada kurun waktu 20 menit.
Jenis tumbuhan yang kami gunakan pada praktikum kali ini adalah kecambah kacang
hijau segar.
Seperti telah
diketahui bahwa respirasi merupakan salah satu proses kehidupan yang dilakukan
oleh hampir semua makhluk hidup, termasuk tumbuhan. Hanya saja prosesnya tidak
mudah diamati seperti yang terjadi pada manusia ataupun hewan sehingga untuk
mengamati respirasi pada tumbuhan diperlukan perlakuan khusus seperti yang kami
lakukan pada praktikum respirasi tanaman kali ini. Pada prinsipnya respirasi
merupakan suatu proses katabolisme yang dilakukan tumbuhan untuk memecah atau
menguraikan molekul kompleks menjadi molekul sederhana untuk menghasilkan
energi yang dibutuhkan oleh tanaman untuk pertumbuhannya dengan menggunakan
oksigen sebagai oksidator.
Bukti bahwa
tumbuhan membutuhkan oksigen untuk melakukan proses respirasi dapat dilihat
pada tabel hasil pengamatan di atas. Data hasil pengamatan tersebut menjelaskan
banyaknya oksigen yang diserap atau dibutuhkan oleh tanaman kacang hijau
(kecambah) dalam setiap lima menit sekali. Pergerakan larutan safranin
menunjukan penyerapan oksigen yang dilakukan oleh kecambah kacang hijau pada
proses respirasi. Total kebutuhan tanaman tersebut akan oksigen selama 20 menit
adalah sebanyak 0,35 ml, dengan rata-rata perbandingan terhadap berat tanaman
dan waktu yang dibutuhkan adalah 0,00875
O2/gr/menit.
Pada kenyataannya
terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi respirasi pada tumbuhan, di
antaranya adalah ketersediaan substrat, ketersediaan oksigen, suhu, dan jenis
serta umur tumbuhan yang bersangkutan. Salah satu faktor yang paling
berpengaruh adalah suhu, pengaruh suhu bagi laju respirasi tumbuhan terkait dengan
faktor Q10, umumnya laju respirasi pada tanaman akan meningkat untuk setiap
kenaikan suhu sebesar 10oC, namun hal tersebut tergantung pada masing-masing
spesies. Hal ini juga
menjadi penyebab bahwa selama praktikum atau percobaan respirasi berlangsung,
botol respirometer tidak boleh dipegang karena dapat menyebabkan perubahan
kenaikan suhu sehingga dapat menyebabkan perubahan data yang menunjukan
konsumsi atau peyerapan oksigen. Selain itu, semakin tinggi suhu maka laju
respirasi akan menurun karena sebagian enzim yang berperan akan mulai mengalami
denaturasi sehingga dengan kata lain dapat menggangu proses respirasi itu
sendiri. Penurunan laju respirasi pun dapat dibuktikan pada tabel data hasil
pengamatan.
Disamping melakukan proses respirasi, tumbuhan juga
melakukan proses fotosintesis, terutama tumbuhan yang memiliki zat hijau daun
atau klorofil. Pada umumnya, klorofil ini terletak di bagian tumbuhan yang
berwarna hijau. Fotosentesis merupakan proses kebalikan dari respirasi yang
mengahasilkan glukosa dan oksigen. Untuk melakukan proses fotosintesis,
tumbuhan memerlukan CO2, H2O, dan energi. Pemotongan atau
pembuangan bagian kecambah yang berwarna hijau dimaksudkan agar selama percobaan
berlangsung tumbuhan hanya melakukan proses respirasi saja serta agar data
hasil pengamatan pun sesuai dengan harapan.
Sejalan dengan hal tersebut penggunaan kristal KOH dalam
percobaan respirasi tanaman kali ini adalah berfungsi untuk mengikat senyawa CO2
yang dihasilkan selama respirasi berlangsung sehingga pergerakan dari larutan safranin pada tabung respirometer hanya disebabkan oleh konsumsi atau
penyerapan
oksigen. Adapun reaksi yang terjadi antara KOH dengan CO2 adalah
sebagai berikut:
KOH + CO2 → K2CO3
+ H2O (Chang, 1996)
H.
Kesimpulan
Tumbuhan tidak
hanya melakukan fotosintesis, tetapi juga melakukan proses respirasi untuk
menunjang kehidupannya. Dari pembahasan dapat dijelaskan bahwa respirasi
merupakan suatu proses
pembebasan energi yang tersimpan dalam zat sumber energi, yaitu glukosa atau kandungan lainnya
dengan menggunakan oksigen sebagai oksidator.
Dari proses respirasi akan menghasilkan energi kimia
ATP yang dibutuhkan tumbuhan untuk menunjang kegiatan hidup tumbuhan itu sendiri,
seperti untuk sintesis (anabolisme),
gerak, dan pertumbuhan.
Jadi respirasi
merupakan salah satu proses penting kehidupan yang dilakukan tumbuhan untuk
menjalankan fungsi kehidupan tumbuhan itu sendiri yang pada pelaksanaannya
dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kebutuhan oksigen yang
berbeda antara suatu tumbuhan dengan tumbuhan yang lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. “Respirasi
Tumbuhan”. [Online]. Tersedia: http://fistum07.wordpress.com/respirasi-tumbuhan/. [6 Desember 2012].
Lakitan, Benyamin.
(1993). Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan.
Jakarta: Rajawali Pers.
Septiardi, wiwid.
(2011). “Respirasi Pada Tumbuhan”.
[Online]. Tersedia:
http://8footballismylife8.blogspot.com/2011/08/biologi-respirasi-pada-tumbuhan.html. [6 Desember 2012].